Seminar Nasional Moneter “Gejolak Kurs”
Selasa, 28 April 2009
Pusat Studi Ekonomi dan Publik Fakultas Ekonomi (PSEP), Universitas INDONUSA Esa Unggul bekerjasama dengan Journalist Financial Club menyelenggarakan Seminar Nasional Moneter 2009, Gejolak Kurs: Momok Perekonomian Indonesia pada Kamis, 19 Maret 2009 bertempat di Aryaduta Hotel, Jakarta. Peserta yang hadir sebanyak 150 orang berasal dari para bankir, pengamat perbankan, akademisi/dosen, perusahaan go public, wirausaha, dan mahasiswa. Gejolak kurs (exchange rate turbulences) atau gejolak rupiah telah menjadi momok bagi perekonomian Indonesia, akhir – akhir ini sebagai imbas dari krisis US-Subprime Mortgage dan global financial crisis. Seminar ini mengulas faktor – faktor yang menstimulasi gejolak kurs dan ekspektasi gejolak depresiasi yang signifikan terjadi pasca krisis finansial global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya – upaya koordinatif untuk meredam gejolak eksternal tersebut dan mempertahankan level pertumbuhan ekonomi.
Seminar Nasional Moneter ini menghadirkan 5 orang pembicara, diantaranya Bapak Hartadi A. Sarwono, Ph.D (Deputi Gubernur Bank Indonesia) yang membahas topik ”Menjaga Stabilitas Kurs di Tengah Krisis Finansial Global”, beliau menyimpulkan bahwa kondisi fundamental nilai tukar rupiah masih relatif terjaga sehingga mampu meredam tekanan depresiasi yang lebih dalam, dengan mengelola faktor resiko dengan baik, stabilitas nilai tukar diharapkan dapat terjaga. Dengan kerjasama G-20 diupayakan pemulihan ekonomi global dan aliran kredit, serta reformasi system keuangan global. Pembicara yang kedua adalah Farial Anwar (Direktur Currency Management Group) yang memaparkan tentang “Fluktuasi Kurs Mata Uang Global versus Kredibilitas Rupiah”. Selanjutnya, Bapak Dr. Erman Munzir (Dekan dan Kepala PSEP UIEU) membahas tentang “Faktor – Faktor Penentu Kurs dan Gejolak Kurs dalam Perekonomian Indonesia: Model dan Estimasi. Bapak Noer Azam Achsani, Ph.D (Pascasarjana IPB) memaparkan topic “Imbas Tekanan Kurs Mata Uang Asing terhadap Perekonomian Indonesia”, dan pembicara terakhir adalah Bapak Rachmat Wibisono (Bank BRI). Sesi terakhir acara adalah diskusi panel dari kelima pembicara yang dimoderatori oleh Achmad Djauhar (pemimpin redaksi harian Bisnis Indonesia). Dalam sesi diskusi panel ini tampak para peserta dan panelis masing – masing memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan para peserta. Diharapkan dalam seminar ini dapat memberikan manfaat bagi perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.(est)